Strategi Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong: Belajar dari Warren Buffett-nya Indonesia
Di dunia investasi saham Indonesia, nama Lo Kheng Hong sudah tidak asing lagi. Dijuluki sebagai “Warren Buffett Indonesia”, Lo Kheng Hong adalah investor individual sukses yang berhasil mengubah modal kecil menjadi kekayaan besar lewat strategi investasi jangka panjang. Tanpa bantuan warisan, koneksi politik, atau perusahaan besar, ia meraih kebebasan finansial dengan satu senjata utama: investasi saham ala value investing.
Apa saja prinsip dan cara jitu yang membuat Lo Kheng Hong sukses? Bagaimana seorang pria sederhana bisa menjadi miliarder hanya dari pasar saham? Artikel ini akan mengupas tuntas strategi dan filosofi investasi Lo Kheng Hong agar kamu bisa belajar dan menerapkannya dalam perjalanan keuanganmu sendiri.
Siapa Itu Lo Kheng Hong?
Lo Kheng Hong adalah seorang investor Indonesia yang memulai karier dari bawah. Ia pernah bekerja sebagai karyawan biasa di bank selama lebih dari 17 tahun. Namun, di balik rutinitas kantoran, ia rajin menyisihkan gaji untuk membeli saham. Dengan gaya hidup sederhana dan konsistensi berinvestasi, ia berhasil mengumpulkan kekayaan dari pasar modal.
Kini, ia dikenal sebagai investor kawakan yang kekayaannya mencapai ratusan miliar rupiah. Lo Kheng Hong sering diundang menjadi pembicara di berbagai seminar dan acara keuangan, membagikan ilmunya kepada generasi muda.
Filosofi Investasi Lo Kheng Hong
Berikut adalah prinsip-prinsip utama yang dianut oleh Lo Kheng Hong:
1. Value Investing: Beli Saat Murah, Jual Saat Mahal
Lo Kheng Hong adalah penganut kuat value investing, sebuah strategi yang dikembangkan oleh Benjamin Graham dan Warren Buffett. Prinsip dasarnya adalah mencari saham perusahaan bagus yang dijual lebih murah dari nilai wajarnya (undervalued).
“Saham adalah bagian kepemilikan dari sebuah bisnis. Jadi saya membeli bisnis yang bagus, bukan sekadar angka.” – Lo Kheng Hong
Ia membeli saham yang berfundamental kuat, namun sedang tidak dilirik pasar. Ketika harga saham naik seiring waktu dan merefleksikan nilai sebenarnya, ia menjualnya dan mendapat keuntungan besar.
2. Sabar Adalah Kunci
Lo Kheng Hong sering menahan sahamnya hingga bertahun-tahun, bahkan lebih dari satu dekade. Ia percaya bahwa pasar akan selalu menyesuaikan harga saham dengan nilai perusahaan seiring waktu.
Contohnya, ia pernah membeli saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) di harga sekitar Rp 250 dan menjualnya bertahun kemudian di atas Rp 31.000! Itu artinya lebih dari 12.000% keuntungan.
3. Investasi Hanya di Perusahaan yang Dipahami
Lo Kheng Hong menolak ikut-ikutan tren atau membeli saham yang tidak ia pahami. Ia fokus hanya pada perusahaan yang model bisnisnya jelas, manajemennya jujur, dan laporan keuangannya sehat.
Dia selalu membaca laporan tahunan perusahaan dengan detail, bahkan sampai ratusan halaman, untuk memahami seluk-beluk bisnisnya.
4. Jauhi Utang dan Spekulasi
Baginya, berutang untuk membeli saham adalah tindakan yang berbahaya. Ia menekankan pentingnya menggunakan uang dingin dalam berinvestasi—yakni uang yang tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat.
Lo juga menghindari spekulasi, seperti trading harian atau mengejar saham gorengan. Ia percaya bahwa kekayaan sejati dibangun dengan ketenangan dan strategi yang disiplin.
Cara Jitu Investasi Ala Lo Kheng Hong
Berikut adalah langkah-langkah konkret yang bisa kamu tiru dari gaya investasi Lo Kheng Hong:
1. Mulai dengan Uang Kecil, Konsisten Investasi
Lo memulai dari gaji kecil, tetapi rajin menyisihkan sebagian untuk membeli saham. Tidak perlu menunggu kaya untuk mulai berinvestasi.
“Saya hanya seorang karyawan biasa. Tapi saya menyisihkan uang saya untuk membeli saham, bukan untuk membeli mobil.” – Lo Kheng Hong
2. Pilih Saham yang Fundamentalnya Kuat
Gunakan analisis fundamental seperti:
-
Price to Earning Ratio (PER) rendah
-
Price to Book Value (PBV) di bawah 1
-
Utang rendah
-
Cash flow sehat
-
Laba yang terus tumbuh
Saham yang seperti ini biasanya undervalued dan punya potensi kenaikan tinggi.
3. Perhatikan Manajemen Perusahaan
Lo sangat memperhatikan integritas dan kualitas manajemen. Jika pemilik atau direksi perusahaan tidak jujur, sehebat apa pun bisnisnya, dia tidak akan berinvestasi.
Baca laporan tahunan dan perhatikan rekam jejak perusahaan terhadap pemegang sahamnya.
4. Beli Saat Harga Jatuh, Tapi Nilai Tetap Bagus
Ia mencari peluang saat krisis atau pasar panik, ketika harga saham banyak yang jatuh. Saat orang lain takut, Lo Kheng Hong justru belanja saham.
Seperti kata Warren Buffett:
“Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful.”
5. Tahan Jangka Panjang
Tujuan utama bukan trading cepat, tapi membiarkan saham bagus berkembang seiring waktu. Jika kamu sudah yakin pada perusahaan, tidak perlu tergesa-gesa menjual saat harga naik sedikit.
6. Terus Belajar dan Membaca
Lo Kheng Hong adalah pembaca setia buku-buku investasi. Ia banyak belajar dari tokoh dunia seperti Warren Buffett dan Benjamin Graham. Ia juga menekankan pentingnya membaca laporan keuangan perusahaan sebagai sumber utama informasi.
Contoh Keberhasilan Lo Kheng Hong
Berikut adalah beberapa saham yang pernah membuat Lo Kheng Hong kaya raya:
-
MBAI (PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk): Beli di harga Rp 250, jual di atas Rp 31.000
-
UNTR (United Tractors): Dibeli saat krisis, naik berkali lipat dalam beberapa tahun
-
INDY (Indika Energy): Dibeli saat tidak populer, kemudian harganya melonjak drastis
Dari saham-saham seperti itu, ia berhasil mengumpulkan kekayaan tanpa harus bekerja kantoran lagi.
Tips Tambahan Ala Lo Kheng Hong
-
Jangan mudah terpengaruh “pom-pom saham” di media sosial
-
Jangan serakah; disiplin dalam mengambil keuntungan
-
Simpan saham dalam jangka panjang, bukan hanya hitungan minggu atau bulan
-
Jangan panik saat harga saham turun, selama fundamental tetap bagus
-
Investasi itu butuh ketenangan, bukan kecepatan
Kesimpulan
Lo Kheng Hong adalah bukti hidup bahwa siapa pun bisa sukses dari investasi saham, asalkan mau belajar, disiplin, dan sabar. Gaya hidup sederhana dan pemahaman mendalam tentang bisnis membuatnya menjadi investor legendaris di Indonesia.
Strateginya bukanlah trik cepat kaya, melainkan pendekatan jangka panjang yang fokus pada nilai perusahaan. Jika kamu ingin mengikuti jejaknya, mulailah sekarang. Baca laporan keuangan, pelajari perusahaan, beli saat murah, dan sabar menunggu hasilnya.
“Investasi saham itu sederhana, tapi tidak mudah. Yang sulit adalah mengendalikan emosi dan bersabar.” – Lo Kheng Hong
Siap Menjadi Investor Sejati?
Gunakan prinsip investasi ala Lo Kheng Hong sebagai pondasi, dan bangun portofolio jangka panjangmu dengan bijak. Dunia pasar modal menunggu investor yang siap berpikir seperti pemilik bisnis—bukan penjudi.
0 comments